Proses Pengembangan Pelajaran
Muatan lokal
Mata Pelajaran Muatan lokal
pengembangannya sepenuhnya ditangani oleh sekolah dan komite sekolah yang
membutuhkan penanganan secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan
melaksanakannya. Dengan demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan
pembangunan nasional, perencanaan, pengelolaan, maupun pelaksanaan muatan lokal
memperhatikan keseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggung jawab pemangku kepentingan (stakeholders)
yaitu sekolah dan komite sekolah.
Pengembangan Mata Pelajaran
Muatan Lokal oleh sekolah dan komite sekolah dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keadaan
dan kebutuhan daerah
b. Menentukan fungsi dan
susunan atau komposisi muatan lokal
c. Mengidentifikasi bahan
kajian muatan lokal
d. Menentukan Mata Pelajaran
Muatan Lokal
e. Mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi
yang ditetapkan oleh BSNP
Lebih lanjut dijelaskan sebagai
berikut:
a.
Mengidentifikasi keadaan
dan kebutuhan daerah
Kegiatan ini dilakukan untuk
menelaah dan mendata berbagai keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
Data tersebut dapat diperoleh dari berbagai pihak yang terkait di daerah yang
bersangkutan seperti Pemda/Bappeda, Instansi vertikal terkait, Perguruan
Tinggi, dan dunia usaha/industri. Keadaan daerah seperti telah disebutkan di
atas dapat ditinjau dari potensi daerah yang bersangkutan yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, budaya, dan kekayaan alam. Kebutuhan daerah dapat diketahui
antara lain dari:
1) Rencana pembangunan
daerah bersangkutan termasuk prioritas pembangunan daerah, baik pembangunan jangka
pendek, pembangunan jangka panjang, maupun pembangunan berkelanjutan
(sustainable development);
2) Pengembangan
ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuan-kemampuan dan
keterampilan-keterampilan yang diperlukan;
3) Aspirasi masyarakat
mengenai pelestarian alam dan pengembangan daerahnya, serta konservasi alam dan
pemberdayaannya
b.
Menentukan fungsi dan
susunan atau komposisi muatan lokal
Berdasarkan kajian dari beberapa
sumber seperti di atas dapat diperoleh berbagai jenis kebutuhan. Berbagai jenis
kebutuhan ini dapat mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lain
untuk:
1)
Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
2)
Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu;
3)
Meningkatkan kemampuan berwiraswasta;
4)
Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan
sehari-hari;
c.
Menentukan bahan kajian
muatan lokal
Kegiatan ini pada dasarnya untuk
mendata dan mengkaji berbagai kemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat
sebagai bahan kajian sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:
1) Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan peserta didik;
2) Kemampuan guru dan
ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;
3) Tersedianya sarana dan
prasarana
4) Tidak bertentangan dengan
agama dan nilai luhur bangsa
5) Tidak menimbulkan kerawanan
sosial dan keamanan
6) Kelayakan berkaitan
dengan pelaksanaan di sekolah;
7) Lain-lain yang dapat
dikembangkan sendiri sesuai dengan kondisi dan situasi daerah.
d.
Menentukan Mata Pelajaran
Muatan Lokal
Berdasarkan bahan kajian muatan
lokal tersebut dapat ditentukan kegiatan pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran
ini pada dasarnya dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapat memberikan
bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka
memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan
mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional. Kegiatan
ini berupa kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang sudah ditentukan
oleh sekolah dan komite sekolah kemudian ditetapkan oleh sekolah dan komite
sekolah untuk dijadikan nama mata pelajaran muatan lokal. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
e. Mengembangkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada
Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP.
1) Pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah langkah awal dalam membuat mata
pelajaran muatan lokal agar dapat dilaksanakan di sekolah. Adapun
langkah-langkah dalam mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
adalah sebagai berikut:
a) Pengembangan Standar
Kompetensi
Standar kompetensi adalah
menentukan kompetensi yang didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan.
b) Pengembangan Kompetensi
Dasar
Kompetensi dasar merupakan
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Penentuan ini dilakukan dengan melibatkan
guru, ahli bidang kajian, ahli dari instansi lain yang sesuai.
2) Pengembangan silabus secara umum mencakup:
a) Mengembangkan indikator
b) Mengidentifikasi materi
pembelajaran
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
d) Pengalokasian waktu
e) Pengembangan penilaian
f) Menentukan Sumber Belajar
Langkah-langkah tersebut dapat
mengacu pada penyusunan silabus mata pelajaran.
Sumber :
Model Mata Pelajaran Muatan Lokal SD/MI/SDLB - SMP/MTS/SMPLB SMA/MA/SMALB/SMK Departemen Pendidikan Nasional Jakarta Tahun 2006