Tugas dan Kewajiban Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak.
Diantara tugas orang tua adalah
memelihara dan mendidik anaknya hingga dewasa serta mengembangkan potensi
kemampuan anak agar memiliki kecakapan agar memproleh kesejahteraan hidup
mereka.
Di kemukakan Syahminan Zaini
bahwa “Anak sebagai rahmat dan
amanah-Nya kepada orang tua, orang tua bertanggung jawab terhadap anaknya
dengan bersyukur dan memeliharanya dalam arti luas”.[1]
Dalam ajaran Islam sebagai mana hal
ini telah di kemukakan dalam sebuah hadits sebagai berikut :
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِ]َ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَا لَ رَسُوْ لُ اللهِ ص.م. حَقُّ
الْوَلِدَ عَلَى وَالِدِهِ اَنْ يُّحْسِنَ
اِسْمُهُ وَيُزَوِّ جَهُ اِذَا اَدْرَكَ وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَهُ (
رواه ابو نعيم)
Artinya
: “Dari Abu Hurairah r.a. berkata :
Rosululloh Saw bersabda : Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah
membaguskan namanya, mengawinkannya bila sudah berkehendak dan mengajarkan baca
tulis”.
( HR Abi
Na’im)
Berdasarkan Hadits di atas maka dapat
pahami bahwa orang tua memiliki kewajiban terhadap anaknya di antaranya :
a. Membaguskan namanya, dimana nama
tersebut merupakan salah satu ciri-ciri dari sifat-sifat pribadi anak dan juga
merupakan salah satu unsur do’a terhadap anaknya. Oleh karena itu kewajiban
membaguskan namanya adalah kewajiban yang harus di kerjakan oleh orang tua.
Membaguskan nama juga scara implikasi mengandung agar orang tua dapat mendidik
anak sifat pribadi yang baik yaitu membantu budi perkerti terhadap anak-anak
agar memiliki sifat yang mulia sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.
b. Mengawinkannya jika sudah
berkehendak, Merupakan kewajiban orang tua, supaya dengan perkawinan itu anak
dapat terhindar dari kemaksiatan dan dapat mencapai ketentraman hidup berumah
tangga melalui perkawinan, maka orang tua yang menuliskan sejarah hidup karena
dari perkawinan itulah anak akan mendapatkan ketujuan yang syah sebagai penerus
perjuangan orang tua dan menegakan ajaran agama Allah SWT.
c. Mengajarkan baca tulis, merupakan
kewajiban orang tua supaya anaknya memproleh ilmu pengetahuan sebagai bekal
untuk menjalankan kehidupan di masa depan. Melalui baca tulis itulah potnsi
anak dapat di kembangkan sehingga menjadi orang yang pintar untuk memecahkan
berbagai problema hidupnya secara wajar.
Selain itu menurut Ulwan diantara tanggung
jawab lain yang di pikul diatas
pundak para pendidik termasuk ayah ibu adalah “tanggung jawab
pendidikan fisik”[2]. Hal ini
di maksudkan agar anak-anak tumbuh dewasa dengan kondisdisi fisik yang kuat,
sehat, bergairah, dan bersemangat.
Orang tua bertanggung jawab penuh dalam segala hal ,
Tanggung jawab disini meliputi :
1. Memelihara dan mengembangkan
kemanusiaan anak
2. Memenuhi keinginan Islam anak
3. Mengerahkan anak agar mempunyai arti
bagi orang tuanya. [3]
Secara jelas bahawa orang tua memeng
memiliki kewajiban terhadap anaknya لyaitu memelihara supaya anaknya kelak
berguna bagi orabg tua, bangsa dan negara.
Orang tua mempunyai tugas yang paling
berat di dalam mengawasi atau memperhatikan belajar anak dirumah sebab waktu
terbanyak bagi anak berada di rumah dekat dengan orang tuanya dan hanya
sebagaian waktu saja anak berada di rumah saja anak berada di sekolah berada
pdalam pengawasan gurunya dan selain itu semua menjadi tanggung jawab orang
tua.
Dalam
halm ini ulwan menyatakan :” Jika oarang tua meremehkan kewajiban akan
pendidikan anak-anak karena sibuk dengan karir dan seringnya keluar rumah maka
barang tentu pendidikan anak akan terbengkalai bahkan secara tidak langsung
mereka akan menjadi penyebab kerusakan umat, karena orang tua tidak
memperhatikan pendidikan anaknya.”[4]
Selanjutnya lebih rinci lagi tugas dan kewajiban orang
tua tersebut di jelaskan Zakiah Daradjad sebagai berikut :
1. Memelihara dan membesarkan anak
2. Melindungi dan menjamin keselamatan bagi jasmani
maupun rohani
3. Memberi pengajaran dalam arti luas sehingga anak
mempunyai peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi
mungkin yang dapat di capainya.
4. Membahagiakan anak di dunia maupun di akherat sesuai
dengan pandangan tujuan muslim”[5]
Berdasarkan pada penjelasan tugas dan
kewajiban orang tua tersebut maka sudah jelas bahwa orang tua memiliki tyugas
dan kewajiban yang cukup berat mulai dari memelihara, memebesarkan serta
memdidiknya agar kelak memiliki kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Perlu kita
ketahui bahwa orang tua memiliki tugas dan kewajiban yang istimewa dalam
keluarga, bila kewajiban itu dilalaikan akan mempunyai dampak negatif dan di
akhirnya menjadi patal sama sekali dan mengakibatkan terjerumus dalam
kehancuran.
Untuk lebih sempurnanya kewajiban
orang tua terhadap anaknya disini akan di kemukakan beberapa pendapat yang
dapat menunjuang apa yang menjadi kewajiaban oarang tua dalam mendidik
anak-anaknya, sebagai mana di kemukakan oleh Sobri Nurjan sebagai berikut :
Agar
potensi agama (fitrah) anak dapat berkembang dangan baik dan sesuai dengan apa
yang menjadi harapan arang tua maka dasar-dasar pendidikan harus di tanamkan
sejak anak berusia muda karena kalau tidak demikian kemungki9anan akan
mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang di berikan pada
masa dewasa.[6]
Selanjutnya
kartini kartono menegaskan kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya yaitu
“salah satu kewajiban dan hak utama dari kedua orang tua yang tidak dapat
dipindahkan yaitu mendidik anak-anaknya. Sebagaimana orang tua memberikan
kehidupan kepada anak-anak, maka mereka mempunyai kewajiban yang teramat
penting untuk mendidik anak mereka”.[7]
Dari kedua
pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa orang tua berkewajiban untuk
mendewasakan anak-anak baik rohani maupun jasmani anak dengan berbagai ilmu
pengetahuan dengan demikian motivasi orang tua terhadap pendidikan anak
senantiasa di harapkan.
Kewajiban orang tua dalam
memenuhi kebutuhan lahiriyah dan bhatiniyah, sehingga akan tercapai keselamatan
dan kebahagiaan hidup di dunia maupun di akherat. Untuk mencapai hal tersebut
tentunya ayah dan ibu perlu memberikan pendidikan dan perlindungan bagi
anak-anaknya. Untuk itu orang tua mengemban tugas untuk mendidik anak agar
kelak mereka dapat menjalanklan ajaran-ajaran agama maupun ilmu umum dan
sekaligus dapat mengabdikan diri kepada Allah secara menyeluruh.
Melihat tugas dan
kewajiban orangtua terhadap anak, maka orang tua merupakan salah satu faktor
penting terhadap pendidikan anak-anaknya . Orang tua pun harus dapat menjadi
contoh terhadap anak-anaknya dan membiasakannya melakukan perbuatan yang
terpuji , Ahmad syabili mengatakan :
Mendidik anak-anak untuk memiliki
sifat-sifat keutamaan tidaklah mungkin di lakukan di sekolah tetapi haruslah
membiasakannya pada mereka semenjak mereka pandai bercakap-cakap dan dapat
memahami kata-kata, orang yang pertama-tama diminta untuk tugas ini tentu saja
orang yang harus terus menerus bergaul dengan mereka sejak dari kecil dan orang
yang banyak berpengaruh kepada mereka, baik dengan perbuatan, perkataan ataupun
tingkah laku”[8]
Dengan demikian ketika orang tua
melaksanakan tanggung jawabnya secara sempurna, melaksanakan
kewajiban-kewajiban penuh dengan amanah, kesungguhan serta sesuai dengan
petunjuk Islam maka sesungguhnya ia telah mengarahkan segala usahanya untuk
membentuk individu yang penuh dengan kepribadian dan keistimewaan.
[1] Syahminan
Zaini, Arti Anak Bagi Seorang Muslim, Al Ikhlas, Surabaya, 1982 Hlm.116.
[2]
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam,(Tarbiyatul
Aulad fil Ialam). Jamalidin Miri LC(terjemahan), Pustaka Amani,Jakarta , Cet.II, Jilid.
II, 1999, Hlm.245.
[3] Syahminan
Zaini, Arti Anak Bagi Seorang Muslim, Al Ikhlas, Surabaya, 1982 .Hlm.118.
[4] Abdullah
Nasikh Ulwan,Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Anak,Khailullah Ahmas MaskurHakim
(Terjemahan),Remaja Rosdakarya, Bandung 1992t., Hlm.146.
[5]
Zakiah Daradjad, Ilmu
Penddidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta ,
1992, Hlm. 38.
[6]
Sobri Nurjan, Op. Cit,, Hlm. 45.
[7]
Kartini Kartono, Peranan Orang Tua Memandu Anak, Rajawali Press, Jakarta , 1985,Hlm.38
[8]
Ahmad Syabili, Sejarah Pendidikan Islam, Ahli Bahasa, H. Muchtar Yahya dan
Maka Sanusi, Bulan Bintang, Jakarta, 1973.Hlm.199.