TANGGUNG JAWAB GURU
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Peters dalam bukunya yang dikutip oleh Nana Sudjana
mengemukakan ada 3 (tiga) tugas dan tanggung jawab guru yakni guru sebagai
pengajar, guru sebagai pembimbing dan guru sebagai administrasi kelas.[1]
Amstrong membagi tugas dan tanggung jawab
guru menjadi lima kategori tanggung jawab dalam pengajaran, tanggung jawab
dalam memberikan bimbingan, tanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum,
tanggung jawab dalam mengembangkan profesi, tanggung jawab dalam membina
hubungan dengan masyarakat.[2]
Sedangkan menurut abu ahmadi dalam sebuah bukunya
mengatakan tugas guru ialah mengajar dan mendidik. Tugas ini merupakan faktor
yang paling penting dalam terlaksananya proses pendidikan. Untuk bisa
menunaikan tugas ini guru wajib memiliki segala sesuatu yang berguna dengan
tugasnya.
Kedua tugas itu yaitu mengajar dan mendidik tidak dapat
dipisahkan melainkan saling memerlukan dan saling mempengaruhi.[3]
Dari keterangan di atas, dapat di simpulkan bahwa guru
harus dapat menempatkan diri sebagai orang tua kedua, dengan mengemban tugas
yang dipercayakan orang tua / wali anak didik dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan pendidikan dan pengajaran menurut undang-undang
pendidikan dan pengajaran nomor 12 tahun 1954 bab II pasal 3 disebutkan tujuan
pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat
dan tanah air.
Dari pendapat di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa tugas dan tanggung jawab
guru begitu berat. Guru tidak hanya bertugas dan bertanggung jawab berdiri di
depan kelas untuk memberikan pelajaran, tetapi guru juga bertugas dan
bertanggung jawab membimbing murid- muridnya agar menjadi anak yang dapat hidup
mandiri., bertanggung jawab dan berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka tugas guru dapat
di simpulkan sebagai berikut:
1.
Di samping mengajar dan mendidik,
guru yang baik selalu berusaha menggunakan setiap kesempatan untuk mempengaruhi
pribadi anak didiknya, diantarnya membangkitkan minat dan menumbuhkan sikap dan
bakat yang baik.
2.
Untuk melaksanakan tugas di atas,
guru harus membuat persiapan terlebih dahulu sebelum berhadapan dengan murid di
muka kelas. Di sinilah ada 3 macam persiapan yang harus dipahami oleh seorang
guru :
a.
Persiapan Batin
Yaitu suatu kesanggupan , kesediaan untuk menjadi guru
b.
Persiapan material
Sebelum
guru berhadapan dengan anak didiknya di dalam kelas, maka calon guru harus
mendapatkan bahan (gemblengan) yang berisi tentang cara – cara melaksanakan
tugasnya.
c.
Persiapan terulis secara sistematis
Sebelum
berhadapan dengan siswa di kelas, guru perlu mempersiapkan materi yang akan
disiapkan, metode mengajar, serta buku apa saja yang dapat mendukung dalam penyampaian materi.[4]