PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN

Kata Filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani Kuno. Kalimat ini berasal dari kata philosophia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta,, senang, suka dan kata sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan. Hasan Sadily mengatakan bahwa filsafat menurut asal katanya adalah cinta akan kebenaran. Dengan demikian dapat ditarik suatu pengertian bahwa filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan. Jadi orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan bijaksana.
Orang yang ahli dalam berfilsafat adalah philosopher (inggris), dan orang arab menyebutnya failasuf, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi filosof. Pemikiran secara filsafat sering diistilahkan dengan pemikiran filosofis.

Dalam pengertian yang lebih luas Harol Titus, mengemukakan filsafat sebagai berikut :
·         Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis.
·         Filsafat ialah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi.
·         Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
·         Filsafat ialah analisa logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti konsep.
·         Filsafat ialah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapatkan perhatian manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat.

Selanjutnya Imam Barnadib menjelaskan, filsafat sebagai pandangan yang menyeluruh dan sistematik. Dikatakan menyeluruh karena filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan melainkan juga suatu pandangan yang dapat menembus sampai dibalik pengetahuan itu sendiri. Dengan pandangan demikian lebih terbuka kemungkinan untuk menemukan hubungan dan pertalian antara semua unsur yang dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian dan kedalam mengenai kebajikan. Dikatakan sistematis karena filsafat menggunakan berpikir secara sadar, teliti dan teratur sesuai dengan hukum-hukum yang ada. Secara rinci Harun Nasution berpendapat, filsafat ialah berpikir menurut tata tertib (logika), bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai kedasar-dasar persoalan.
Karena pemikiran-pemikiran yang bersifat filsafat didasarkan atas pemikiran yang bersifat spekulatif, maka nilai-nilai kebenaran yang dihasilkannya juga tak terhindarkan juga dari kebenaran yang spekulatif. Hasilnya akan sangat tergantung dati pandangan filosof yang bersangkutan. Oleh karena itu pendapat yang baku dan diterima semua orang akan sulit diwujudkan. Padahal kebenaran yang ingin dicapai oleh filsafat ialah kebenaran yang bersifat hakiki, hingga nilai kebenaran tersebut dapat dijadikan pandangan hidup manusia.
Mengingat dalam berfilsafat dominan menggunakan nalar manusia, maka kebenaran yang dihasilkannya didasarkan atas penilaian kemampuan maksimal menurut nalar manusia. Sedangkan nalar manusia bersifat terbatas makanya kebenaran yang didapat adalah kebenaran yang masih bersifat relatif. Dalam kaitan itu Muhammad Noor syam menjelaskan bahwa  filsafat adalah merupakan suatu lapangan pemikiran dan penyelidikan manusia yang amat luas (komprehensif). Filsafat dapat menjangkau semua persoalan dalam daya kemampuan pemikiran manusia. Filsafat mencoba mengerti, menganalisis, menilai, dan menyimpulkan semua persoalan-persoalan secara mendalam. Meskipun kesimpulan-kesimpulan filsafat bersifat hakiki namun masih relatif dan subyektif. Kedua sifat terakhir ini tidak akan dapat dihindarkan karena adanya sifat-sifat alamiah (kodrat) pada subyek yang melakukan aktifitas filasafat itu sendiri, yaitu manusia sebagai subyek selalu dalam proses perkembangan baik jasmani dan rohani terutama pada subyek yang selalu cenderung memiliki watak yang subyektivitas, akan melahirkan kesimpulan-kesimpulan yang subyektivitas pula. Faktor-faktor inilah yang melahirkan aliran-aliran filsafat dan perbedaan-perbedaan dalam filsafat.
Dengan demikian kebenaran filsafat adalah kebenaran yang relatif. Artinya kebenaran itu sendiri selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia. Bagaimanapun penilaian tentang suatu kebenaran yang dianggap benar itu masih sangat tergantung oleh ruang dan waktu. Apa yang dianggap benar oleh masyarakat dan bangsa lain, belumlah tentu akan dinilai sebagai suatu kebenarab oleh masyarakat atau bangsa lain, meskipun dalam kurun waktu yang sama. Sebaliknya sesuatu yang dianggap benar oleh suatu masyarakat atau bangsa lain dalam suatu zaman, akan berbeda pada zaman berikutnya. Maka adalah wajar jika pengertian filsafat itu selalu mengalami perubahan.
Dari uraian diatas dapat ditarik suatu pengertian bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang amat luas (komprehensif) yang berusaha untuk memahami persoalan-persoalan yang timbul didalam keseluruhan ruang lingkup pengalaman manusia. Dengan demikian diharapkan agar manusia dapat mengerti dan dapat memiliki pandangan yang menyeluruh dan sistematis mengenai alam semesta dan tempat manusia didalamnya.
Filsafat dibutuhkan manusia dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam berbagai lapangan kehidupan manusia, jawaban itu merupakan hasil pemikiran yang sistematis, integral, menyeluruh dan mendasar. Jawaban itu juga digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan.
Membangun peradaban sebuah bangsa pada hakikatnya adalah pengembangan watak dan karakter manusia unggul dari sisi intelektual, spiritual, emosional, dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan. Fitrah adalah titik tolak kemuliaan manusia, baik sebagai bawaan seseorang sejak lahir atau sebagai hasil proses pendidikan.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa maupun karsanya agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis dan dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Bidang ilmu pendidikan dengan berbagai cabang-cabangnya merupakan landasan ilmiah bagi pelaksanaan pendidikan, yang terus berkembang secara dinamis. Sedangkan filsafat pendidikan sesuai peranannya, merupakan landasan filosofis yang menjiwai seluruh kebijaksanaan dan pelaksanaan pendidikan. Kedua bidang diatas harus menjadi pengetahuan dasar (Basic Knowledge) bagi setiap pelaksana pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Filsafat Pendidikan.
Berbagai pengertian menurut pendapat ahli :
·         Al Syaibany
Filsafat pendidikan yaitu aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. Artinya bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat, filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusiaan merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan.
·         John Dewey
Filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju kearah tabiat manusia maka filsafat dapat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan.
·         Thomson
Filsafat yaitu melihat suatu masalah secara total dengan tanpa adanya batasan atau implikasinya, ia melihat tujuan-tujuannya, tidak hanya metodenya atau alat-alatnya, serta meneliti secara seksama hal-hal yang disebut kemudian dalam kaitan arti dengan yang terdahulu. Artinya bahwa adalah perlu bersikap ragu terhadap sesuatu yang diterima oleh kebanyakan orang sebagai hal yang tidak perlu dipermasalahkan, dan perlu menangguhkan dalam pemberian penilaian sampai semua persoalan telah dipkirkan secara konstan dalam pribagi individu serta hal-hal yang tidak dipikirkan itu tidak mengenal kompromi. Keseluruhan dan kebulatan masalah yang dipikrkan oleh filosof tersebut merupakan suatu upaya untuk menemukan hakikat masalah, sedangkan suatu hakikan itu dapat dilakukan melalui kompromi.
·         Barnadib
Filsafat pendidikan yaitu ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Karenanya dalam bersifat filosofis, bermakna bahwa filsafat pendidikan merupakan aplikasi sesuatu analisa filosofis pendidikan merupakan aplikasi sesuatu analisa filosofis terhadap bidang pendidikan.
·         Brubachen
Filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta didepan seekor kuda, dan filsafat dipandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena punya kaitan dengan filsafat umum, meskipun kaitan demikian tidak penting, yang terjadi adalah suatu keterpaduan antara pandangan filosofis dengan filsafat pendidikan, karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan dalam segala tahap.

Untuk memahami apa itu filsafat pendidikan yang lebih sempurna, sebaiknya kita mengetahui lebih dahulu apa yang dimaksud dengan pendidikan.
Pengertian pendidikan menurut para ahli :
·         John Dewey
Pendidikan sebagai proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental yang menyangkut daya piker (intelektual) maupun daya rasa (emosi) manusia.
·         Prof. Dr. Omar Muhammad Al Toumy Al Saybany
Pendidikan adalah usaha untuk mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan kehidupan alam sekitarnya.
·         Soegarda Poerwakawatja
Pendidikan dalam arti luas adalah  sebagai semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalaman, kecakapan dan keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memahami fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa yang mana dengan pengaruhnya meningkatkan kedewasaan si anak yang selalu diartikan kemampuan untuk memikul tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
·         Pendidikan adalah bimbingan secara sadar dari pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan ideal adalah kepribadian yang memilki kesadaran moral dan sikap mental secara teguh dan sungguh-sungguh memegang dan melaksanakan ajaran atau prinsip-prinsip nilai (filsafat) yang menjadi pandangan hidup secara individu, masyarakat maupun filsafat bangsa dan Negara. Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang bertujuan. Tujuan proses perkembangan itu secara alamiah ialah kedewasaan, kematangan dari kepribadian manusia. Dengan demikian jelaslah bahwa pengertian pendidikan erat kaitannya dengan masalah yang dihadapi dalam kehidupan manusia.

Dengan demikian dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Filsafat Pendidikan adalah Ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupan.
Filsafat dilihat dari fungsinya secara praktis adalah sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problema kehidupan yang dihadapinya, termasuk dalam problematika dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu bila dihubungkan dengan persoalan pendidikan secara luas, dapat kita simpulkan bahwa filsafat merupakan arah dan pedoman atau pijakan dasar bagi tercapainya pelaksanaan dan tujuan pendidikan. Jadi filsafat adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan yang merupakan penerapan analisa filosofis dalam lapangan pendidikan.
Kemudian Arifin mengungkapkan bahwa keberadaan filsafat dalam ilmu pendidikan bukan merupakan insindental, artinya filsafat itu merupakan teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan. Filsafat mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menyelidiki aspek-aspek realita dan pengalaman yang banyak didapatkan dalam bidang pendidikan. Dengan melihat tugas dan fungsinya, maka pendidikan harus dapat menyerap, mengolah dan menganalisa serta menjabarkan aspirasi dan idealitas masyarakat itu dalam jiwa generasi penerusnya. Untuk itu pendidikan diharapkan bisa menggali dan memahami melalui pemikiran filosofis secara menyeluruh khususnya mengenai persoalan-persoalannya.

Dalam hubungan antara filsafat (umum) dalam filsafat pendidikan, maka filsafat pendidikan memiliki batasan-batasan, sebagai berikut :
1.      Filsafat pendidikan merupakan pelaksanaan pandangan filsafat dan kaidah filasafat dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut pendidikan. Maka filsafat pendidikan berusaha untuk menjelaskan dan menerangkan supaya pengalaman bermanusia ini sesuai dengan kehidupan baru. Filsafat pendidikan mengandung upaya untuk mencari konsep-konsep yang menempatkan manusia ditengah gejala-gejala yang bervariasi dalam proses pendidikan. Kemudian, terdapat pula upaya menjelaskan berbagai makna yang menjadi dasar dari konsep-konsep pendidikan dengan aspek-aspek tumpuan perhatian manusia.
2.      Mempelajari filsafat pendidikan karena adanya kepercayaan bahwa kajian itu sangat penting dalam mengembangkan pandangan terhadap proses pendidikan dalam upaya memperbaiki keadaan pendidikan. Persoalan pendidikan yang berhubungan dengan bimbingan, penilaian, metode dan lain-lain merupakan tanggung jawab filsafat pendidikan yang sangat tergantung pada usaha bimbingan tingkah laku anak didik dan sikap mereka terhadap masyarakat.
3.      Filsafat pendidikan memiliki prinsip-prinsip, kepercayaan, konsep, andaian yang terpadu satu sama lainnya. Prinsip prinsip yang dimaksudkan ialah kepercayaan-kepercayaan , andaian-andaian yang dipercayai terhadap masalah-masalah pendidikan. Hal itu diungkap agar supaya menjadi dasar atas pernyataan, politik, rancangan, program, kurikulum dan kaedah-kaedah pengajaran, yang tentunya diharapkan dapat menemukan solusi atas persoalan-persoalan pendidikan.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa filsafat pendidikan dapat dilakukan pada gejala macam dan bentuk pendidikan, termasuk pendidikan islam, dengan menentukan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang berasal dari ajaran Islam atau sesuai dengan jiwa ajaran Islam yang mengandung kepentingan pelaksanaan dan bimbingan dalam pendidikan mempunyai keterkaitan erat dan kokoh, maka tugasnya pun seiring, yakni berupaya bersama dalam memajukan hidup umat manusia.
Sementara itu, A. Hanafi, M.A. mengatakan bahwa pengertian filsafat telah mengalami perubahan-perubahan sepanjang masanya. Pitagoras (481-411 SM), yang dikenal sebagai orang yang pertama yang menggunakan perkataan tersebut. Dari beberapa kutipan di atas dapat diketahui bahwa pengertian fisafat dar segi kebahasaan atau semantik adalah cinta terhadap pengetahuan atau kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan pengetahuan atau kebikasanaan sebagai sasaran utamanya. Filsafat juga memilki pengertian dari segi istilah atau kesepakatan yang lazim digunakan oleh para ahli, atau pengertian dari segi praktis.
Selanjutnya bagaimanakah pandangan para ahli mengenai pendidikan dalam arti yang lazim digunakan dalam praktek pendidikan. Dalam hubungan ini dijumpai berbagai rumusan yang berbeda-beda. Ahmad D. Marimba, misalnya mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Berdasarkan rumusannya ini, Marimba menyebutkan ada lima unsur utama dalam pendidikan, yaitu: (1) Usaha (kegiatan) yang bersifat bimbingan, pimpinan atau pertolongan yang dilakukan secara sadar; (2) Ada pendidik, pembimbing atau penolong; (3) Ada yang di didik atau si terdidik; dan (4) Adanya dasar dan tujuan dalam bimbingan tersebut, dan. 5) Dalam usaha tentu ada alat-alat yang dipergunakan.
Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya. Corak pendidikan itu erat hubungannya dengan corak penghidupan, karenanya jika corak penghidupan itu berubah, berubah pulalah corak pendidikannya, agar si anak siap untuk memasuki lapangan penghidupan itu. Pendidikan itu memang suatu usaha yang sangat sulit dan rumit, dan memakan waktu yang cukup banyak dan lama, terutama sekali dimasa modern dewasa ini. Pendidikan menghendaki berbagai macam teori dan pemikiran dari para ahli pendidik dan juga ahli dari filsafat, guna melancarkan jalan dan memudahkan cara-cara bagi para guru dan pendidik dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dan pengajaran kepada para peserta didik. Kalau teori pendidikan hanyalah semata-mata teknologi, dia harus meneliti asumsi-asumsi utama tentang sifat manusia dan masyarakat yang menjadi landasan praktek pendidikan yang melaksanakan studi seperti itu sampai batas tersebut bersifat dan mengandung unsur filsafat. Memang ada resiko yang mungkin timbul dari setiap dua tendensi itu, teknologi mungkin terjerumus, tanpa dipikirkan buat memperoleh beberapa hasil konkrit yang telah dipertimbangkan sebelumnya didalam sistem pendidikan, hanya untuk membuktikan bahwa mereka dapat menyempurnakan suatu hasil dengan sukses, yang ada pada hakikatnya belum dipertimbangkan dengan hati-hati sebelumnya.
Sedangkan para ahli filsafat pendidikan, sebaiknya mungkin tersesat dalam abstraksi yang tinggi yang penuh dengan debat tiada berkeputusan,akan tetapi tanpa adanya gagasan jelas buat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang ideal. Tidak ada satupun dari permasalahan kita mendesak dapat dipecahkan dengan cepat atau dengan mengulang-ulang dengan gigih kata-kata yang hampa. Tidak dapat dihindari, bahwa orang-orang yang memperdapatkan masalah ini, apabila mereka terus berpikir,yang lebih baik daripada mengadakan reaksi, mereka tentu akan menyadari bahwa mereka itu telah membicarakan masalah yang sangat mendasar.
B.     Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan.
Ruang lingkup filsafat pendidikan adalah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri, yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan yang baik dan bagaimana dengan tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.
Filsafat pendidikan adalah kesatuan pandangan untuk memecahkan segala problema dalam lapangan pendidikan. Menurut Will Durant dalam Hamdani Ali (1986 : 7-8), Ruang lingkup filsafat ada lima, yaitu :
·         Logika (Studi mengenai metode-metode ideal mengenai berpikir (thinking)dan meneliti (research) dalam melakukan observasi, instropeksi, deduksi dan induksi, hipotesa dan analisa eksperimental, dll)
·         Estetika (Studi tentang bentuk dan keindahan atau kecantikan yang sesungguhnya dan merupakan filsafat mengenai kesenian).
·         Etika (Studi mengenai tingkah laku yang terpuji yang dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang nilainya tinggi).
·         Politik (Studi tentang organisasi social yang utama dan bukan sebagaimana yang diperkirakan orang).
·         Metafisika (Studi mengenai realita (faktual) tertinggi dari hakikat semua benda (ultimate reality of thing), nyata dari benda (antologi)dan dari akal pikiran manusia (ilmu jiwa filsafat) serta studi mengenai hubungan kokoh antara pikiran seseorang dan benda didalam proses pengamatan dan pengetahuan (epistemologi)).
Menurut Barnadib (1994 : 20), dilsafat sebagai ilmu yang mempelajari objeknya dari segi hakikatnya, mempunyai berbagai problema pokok antara lain :
·         Realita (tentang kenyataan yang selanjutnya mengarah kepada kebenaran, akan muncul bila orang telah mengambil suatu konklusi bahwa pengetahuan yang diperoleh tersebut memang nyata).
·         Pengetahuan (yang menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apakah pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan tersebut, serta jenis-jenis pengetahuan).
·         Nilai (yang dipelajari oleh filsafat disebut aksiologi. Pertanyaan-pertanyaan yang dicari jawabannya, misalnya nilai yang bagaimana yang diingini manusia sebagai dasar hidupnya).
Secara makro (umum) objek pemikiran filsafat yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan alam sekitarnya (Ini juga merupakan objek pemikiran filsafat pendidikan). Tetapi secara mikro (khusus), ruang lingkup filsafat pendidikan :
·         Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (the nature of education).
·         Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan (the nature of man).
·         Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.
·         Merumuskan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan.
·         Merumuskan hubungan antara filsafat Negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidikan).
·         Merumuskan system nilai-norma arau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
Sebagaimana filsafat umum bahwa filsafat pendidikan memiliki beberapa sumber, yang mana bagian yang Nampak jelas (obvious) dan sebagian lainnya tidak.
1.      Manusia (people) masyarakat kebanyakan mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses pendewasaan atau kematangannya yang mana mempunyai dampak yang signifikan terhadap sesuatu yang akan diyakini.
2.      Sekolah (School), pengalaman-pengalaman seseorang, kekuatan-kekuatan (forces), jenis sekolah dan guru-guru didalamnya, merupakan sumber-sumber pokok dari filsafat pendidikan.
3.      Lingkungan (Environment), lingkungan social budaya dimana seseorang tinggal dan dibesarkan adalah sumber yang lain dari filsafat pendidikan.
Menurut sumber-sumber yang disebutkan diatas, merupakan sumber-sumber primer dari filsafat hidup dan filsafat pendidikan seseorang. Sumber-sumber ini dan sumber lainnya akan terus mempunyai dampak karena seorang individu akan tumbuh dan berkembang.
Hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, seba ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoni. Jadi, terdapat kesatuan yang utuh antara filsafat, filsafat pendidikan dan pengalaman manusia.

BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian yang telah kami jabarkan, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa filsafat sebagai studi secara kritis tentang masalah-masalah yang bertentangan dalam kehidupan, untuk mencari jalan keluar yang lebih baik bagaimana menangani masalah tersebut. Dalam hal ini filsafat bertujuan memberikan yang lebih dapat diterima tentang konsep-konsep hidup yang meliputi suatu kehidupan yang ideal yang lebih mendasar.
Sedangkan filsafat dan pendidikan keduanya merupakan semacam usaha yang sama. Berfilsafat adalah mencari nilai-nilai ide (cita-cita) yang lebih baik, sedangkan pendidikan menyatakan nilai-nilai ini dalam kehidupan pribadi manusia. Pendidikan bertindak mencari arah yang terbaik, sedangkan filsafat dapat member latihan yang pada dasarnya diberikan kepada anak. Hal ini bertujuan untuk membina manusia membangun nilai-nilai yang kritis dalam watak mereka, sehingga dengan jalan ini mereka mempunyai cita-cita hidup yang tinggi dengan berubahnya filsafat yang tertanam dalam diri mereka. Dengan demikian filsafat pendidikan adalah mencari kesatuan pandangan untuk memecahkan berbagai problema dalam lapangan pendidikan.
Kemuliaan akhlak adalah faktor kunci dalam menentukan keberhasilan pendidikan, menurut pandangan islam pendidikan berfungsi menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata kehidupan yang sejahtera didunia dan akhirat

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hanafi, M.A., Pengantar Filsafat Islam, Cet. IV, Bulan Bintang, Jakarta, 1990.
Ali Saifullah H. A, Drs., Antara Filsafat dan Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1983.
Prasetya, Drs., Filsafat Pendidikan, Cet. II, Pustaka Setia, Bandung, 2000
Titus, Smith, Nolan., Persoalan-persoalan Filsafat, Cet. I, Bulan Bintang, Jakarta, 1984.
Zuhairini. Dra, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Cet.II, Bumi Aksara, Jakarta, 1995.









untuk melengkapi perpustakaan makalah silahkan klik download dibawah ini
semoga bermanfaat