FAKTOR KENAKALAN
REMAJA
Faktor-fator yang dapat menimbulkan kenakalan remaja
adalah sebgaia berikut :
- Faktor yang ada dalam diri
anak
Menurut Sofyan S.Wilis,
meliputi beberapa faktor yaitu :
1)
Predisposing faktor, yaitu faktor
kelainan yang dibawa sejak lahir seperti cacat keturunan fisik maupun psikis.
2)
Lemahnya kemampuan pengawasan diri terhadap pengaruh lingkungan.
3)
Kurangnya kemampuan yang menyesuaikan
diri terhadap lingkungan.
4)
Kurangnya dasar-dasar keagamaan dalam
diri, sehingga sukar mengukur norma keluar atau memilih norma yang baik di
lingkungan masyarakat. Dengan perkataan lain, anak yang demikian amat mudah
terpengaruh oleh lingkungaan yang kurang baik.[1]
Dari beberapa faktor kenakalan
remaja yang ada dalam diri remaja ini, mereka harus mampu mengembangkan
karakter atau sikap-sikap kepribadian yang ditumbuhkan dalam jiwanya serta
mampu berlandaskan pada nilai-nilai ajaran agama Islam, yaitu “developt good
character and self respect”[2]
ialah mengembangkan karakter yang baik dan kehormaatan diri sendiri.
Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama bagi
anak. Hal ini karena sianak itu hidup dan berkembang pertama kali dari
pergaulan keluarga yaitu hubungan antara orang tua dengan anak, ayah dengan ibu
dan hubungan anak dengan keluarga lain yang tinggal bersama.
Di dalam keluarga anak pertama-tama menerima
pendidikan, dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga itu merupakan
pendidikan yang terpenting atau yang utama terhadap perkembangan pribadi anak.
Oleh karena ayah, ibu atau keluarga lainnya harus waspada dalam mendidik dan
mencerminkan tingkah laku anak.
Dengan demikian peranan orang tua sangat penting
dalam pendidikan keluarga, karena apabila orang tua dalam mendidik dan
memberikan contoh terhadap anak-anak yang baik maka akan menjadi remaja dan
generasi yang baik secara bertanggung jawab, tetapi sebaliknya apabila orang
tua tidak pernah memberikan cermin tingkah laku yang baik maka sudah barang
tentu remaja itu dalam tingkah lakunya juga tidak baik, sebab orang tua menjadi
tolak ukur bagi anak.
c. Faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan sekolah
-
Faktor guru
Guru adalah merupakan unsur
terpenting dalam pendidikan disekolah, oleh sebab itu dedikasi guru merupakan pokok dalam tugas
mengajar. Guru yang penuh dengan dedikasi berarti guru yang ikhlas dalam
menjalankan tugasnya dan akan menemui keberhasilan didalam tugas mengajar.
Akan tetapi guru yang tidak
ikhlas didalam mengajar akan sulit untuk mencapai keberhasilan bahkan tidak
akan berhasil dalam tugas mengajarnya. Karena ia mengajar dengan terpaksa.
Akibatnya guru yang seperti itu mengajarnya asal saja, sering bolos tidak
berminat meningkatkan kepandaian murid dan pengetahuan tentang keguruannya.
Akibatnya murid yang menjadi korban, kelas kacau, murid berbuat sekehendak
hatinya didalam kelas dan ini merupakan sumber kenakalan.
-
Faktor Pasilitas Pendidikan
Pasilitas pendidikan mempunyai
peranan penting didalam sekolah. Karena kekurangan fasilitas pendidikan
merupakan penyaluran dan kegiatan serta keinginan murid-murid terhalang.
Sebagai contoh lapangan sekolah, apabila lapangan sekolah telah ada maka
anak-anak telah mempunyai tempat berolah raga, bermain sebagaimana mestinya.
Jika niat dan keinginan tidak tersalur pada masa sekolah, yang berkemungkinan
anak akan mencari penyaluran kepada kegiatan-kegiatan negatif. Misalnya bermain
dijaalan, dipasar dan sebagainya, akibatnya anak dikatakan anak nakal anak yang
melanggar peraturan. Oleh sebab itu kurang kurangnya fasilitas pendidikan yang
menyebabkan anak bertingkah laku yang negatif. Sofyan S.Willis mengatakan,
bahwa :
“Kurangnya fasilitas pendidikan …
seperti alat-alat praktek, alat kesenian dan oleh raga, juga dapat merupakan
sumber gangguan pendidikan yang juga mengakibatkan terjadinya berbagai tingkah laku negatif pada anak
didik”.[3]
Dengan demikian maka kurangnya
pasilitas pendidikan, juga mengakibatkan anak didik menjadi nakal.
d. Faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan masyarakat
Masyarakat dapat
menjadi sebab kenakalan remaja, terutama
dilingkungan masyarakat yang kurang sekali melaksanakan ajaran-ajaran agama
yang dianutnya.
Masyarakat yang
kurang menjalankan ajaran agamanya sebagaimana tersebut diatas, akan menjadi
sumber berbagai macam kejahatan seperti
kekerasan, pemerkosaan pemerasan, pencurian dan sebagainya. Tingkah laku
seperti itu akan mudah mempengaruhi anak-anak remaja yang sedang berada dalam
masa perkembangan.