Laman

TEKNIK PENILAIAN



Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian statu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. 


A. TEKNIK – TEKNIK PENILAIAN .
a.  Pengertian
Penilaian unjuk kerja  merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati  kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik  melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll. 

Penilaian  unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
·   langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
·   Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
·   kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesai-kan tugas.
·   Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
·   kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.

b.  Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk  menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan lompat jauh peserta didik, misalnya  dilakukan pengamatan atau observasi yang beragam, seperti: teknik mengambil awalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat di udara, teknik mendarat. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:

a). Daftar Cek (Check-list)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak). Penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.  Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar. Berikut contoh daftar cek.

Contoh checklists
 Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Nama peserta didik: ________                         Kelas: _____
No.
Aspek Yang Dinilai
Baik
Tidak baik
1.
Teknik awalan


2.
Teknik tumpuan


3.
Sikap/posisi tubuh saat di udara


4.
Teknik mendarat


Skor yang dicapai


Skor maksimum



b). Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten,  2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten.  Berikut contoh skala penilaian.

Contoh rating scales
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa: ________                                   Kelas: _____
No.
Aspek Yang Dinilai
Nilai


1
2
3
4
1.
Teknik awalan




2.
Teknik tumpuan




3.
Sikap/posisi tubuh saat di udara




4.
Teknik mendarat




Jumlah




Skor Maksimum
16
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
Jika seorang siswa memperoleh skor 16 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah skor perolehan.

Mata Pelajaran      : Matematika
Kelas/Semester      : II / 1

No
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Aspek
Tehnik
penilaian
1
Menggunakan pengukuran waktu , panjang , dan berat dalam pemecahan masalah.
Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm ,m) yang sering digunakan
·    Siswa menyebutkan macam-macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari – hari ( jengkal , depa , langkah kaki dll).
·    Siswa dapat menggunakan alat ukur tidak baku ( jengkal , depa , pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)
·    Siswa menyebutkan  alat ukur baku (cm , m ) yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari- hari .
·    Siswa dapat menggunakan alat ukur baku Siswa dapat menggunakan alat ukur baku .
·    Siswa dapat menarik kesimpulan bahwa pengukuran dengan alat ukur tudak baku hasilnya berbeda.

Geometri dan pengukuran
·    Penilaian Kinerja
·    Test tertulis



Contoh Penilaian Kinerja
Jenis tugas            : Catatlah hasil kerja pada laporan hasil kerja

Lakukan kegiatan di bawah ini secara individu .
1.    Ukurlah panjang mejamu dengan jengkal!
2.    Ukurlah lebar mejamu dengan jengkal!
3.    Ukurlah panjang buku matematika dengan penggaris!
4.    Ukurlah lebar buku matematika dengan penggaris!
5.    Ukurlah lebar mejamu dengan penggaris!

Contoh Format Penilaian Kinerja

Nama siswa
Nomor Soal …
Hasil akhir


1
2
3
4
5


Adi

8
8
9
10
10

45 : 5 = 9
Berti
7
8
10
8
8

41 : 5 = 8,2
Candra
6
7
8
8
8

37 : 5 = 7,4
Dini
4
5
7
5
4

25 : 5 = 5

Catatan :
Rentang nilai :  0 – 10 (Kriteria Ketuntasan Minimal 60)

Keterangan :
·        Berdasarkan hasil penilaian di atas Adi , Budi , dan Candra dapat dinyatakan telah mencapai Ketuntasan , sehingga dapat melanjutkan ke KD berikutnya.
·        Berdasarkan hasil penilaian di atas Danu belum dapat mencapai Ketuntasan , sehingga harus diberikan remedial untuk mencapai batas minimal ketuntasan.

Mata Pelajaran : Seni dan Budaya (Seni Musik)
Kelas/Semester : IV/1
No.
Standar 1ompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek
Teknik Penilaian
1.
Mengekspresi diri melalui karya seni musik.
Menyiapkan permainan alat musik ritmis
Mendemonstrasikan bermain alat musik ritmis dengan teknik yang benar.
Seni Musik
Unjuk Kerja
Sikap
Mendemonstrasikan bermain  alat musik ritmis campuran.


Mendemonstrasikan bernyanyi dan bermain  alat musik ritmis.




Penilaian Unjuk Kerja.
   
A. Soal.
1. Mainkanlah salah satu alat musik ritmis dengan teknik yang benar.

B. Bentuk Penilaian Unjuk Kerja
Permainan alat musik ritmis.
No.
Nama Siswa
Penampilan
Teknik bermain alat musik

Harmoni

Score
Nilai
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
Yuri MR






90
100
2
Refi MR






70
77
3
Yundi AM






80
88
4












5




















































Keterangan Penilaian.
Score Maksimum = 90
Konversi Nilai:   Score Yang didapat    X   100    =   ............
                                                 Score Maksimum
Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
3. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi  masih kaku, kurang luwes.
1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.

Teknik Bermain alat musik ritmis.
3. Teknik bermain alat musik  sempurna.
2. Bermain alat musik dengan teknik sempurna, tetapi masih ada yang kurang sempurna.
1. Bermain alat musik dengan teknik tidak  sempurna.
Harmoni/Aransemen.
3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis masih ada yang kurang sempurna.
1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis kurang sempurna.

Penilaian Unjuk Kerja.
A. Soal.
2. Mainkanlah alat musik ritmis  campuran dengan teknik yang benar.

B. Bentuk Penilaian Unjuk Kerja
Permainan alat musik ritmis campuran.
No.
Nama Siswa
Penampilan
Teknik bermain alat musik

Harmoni

Score
Nilai
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
Yuri MR






90
100
2
Refi MR






70
77
3
Yundi AM






80
88
4












5



















































Keterangan Penilaian.

Score Maksimum = 90
Konversi Nilai:   Score Yang didapat    X   100    =   ............
                                            Score Maksimum
Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
3. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi  masih kaku, kurang luwes.
1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.

Teknik Bermain alat musik ritmis.
3. Teknik bermain alat musik  ritmis campuran sempurna.
2. Bermain alat musik ritmis campuran dengan teknik sempurna, tetapi masih ada yang kurang sempurna.
1. Bermain alat musik ritmis campuran dengan teknik tidak  sempurna.

Harmoni.
3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis campuran sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis campuran masih ada yang kurang sempurna.
1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis campuran kurang sempurna.
Penilaian Unjuk Kerja.

A. Soal.
3. Nyanyikanlah salah lagu pilihan dengan iringan alat musik ritmis.

B. Bentuk Penilaian Unjuk Kerja
Bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
No.
Nama Siswa
Penampilan
Teknik bernyanyi dan bermain alat musik

Harmoni

Score
Nilai
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
Yuri MR






90
100
2
Refi MR






70
77
3
Yundi AM






80
88
4












5




















































Keterangan Penilaian.
Score Maksimum = 90
Konversi Nilai:   Score Yang didapat    X   100    =   ............
                                            Score Maksimum

riteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
3. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi  masih kaku, kurang luwes.
1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.

Teknik bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
3. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik ritmis sempurna.
2. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik ritmis  masih ada yang kurang sempurna.
1. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik kurang sempurna.

Harmoni.
3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis  sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis  masih ada yang kurang sempurna.
1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis kurang sempurna.

2.  Penilaian Sikap
a.  Pengertian
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga  sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.

Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.

Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.
·   Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
·   Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
·   Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.  Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. 
·   Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah  lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Geografi. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus  lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri.

b.  Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.

a). Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik  dalam pembinaan.

Observasi  perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.

Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:

BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK
(       nama  sekolah        )


                  Mata Pelajaran     : ___________________
                  Kelas                    : ___________________
                  Tahun Pelajaran   : ___________________
                  Nama Guru           : ___________________


Jakarta, 2006




 
 


















Contoh isi Buku Catatan Harian :

No.
Hari/ Tanggal
Nama peserta didik
Kejadian
Tindak Lanjut
1





2
Rabu ,
2 Mei 2006




Sabtu,
23 Mei 2006
Banu dan Andra





Rahmawati
Keduanya bertengkar akibat dari kurangnya saling menjaga emosi saat bermain bola.


Menolong murid
Kelas I yang terjatuh dan terluka pada lututnya untuk dibawa ke Ruang UKS.




Didamaikah dan masing – masing menyadari kesalahannya .

Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk  merekam dan menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk menilai sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan peserta didik secara keseluruhan.

Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu. Berikut contoh format Penilaian Sikap.

Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :

No.

Nama
Perilaku

Nilai

Keterangan


Bekerja sama
Berini-siatif
Penuh Perhatian
Bekerja  sistematis


1.
Ruri






2.
Tono






3.
....






4.
....







Catatan:
a.  Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik
b.Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku
c.   Keterangan diisi dengan kriteria berikut
1). Nilai 18-20 berarti amat baik
2). Nilai 14-17 berarti baik
3). Nilai 10-13 berarti sedang
4). Nilai  6-9   berarti kurang
5). Nilai 0-5 berarti sangat kurang

Contoh Penilaian Sikap:

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester    : IV / 2

No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek
Penilaian
1
Menunjukkan sikap terhadap globalisasi yeng terjadi di lingkungannya
Menentukan sikap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya.
1. Menjelaskan pengertian globalisasi
2. Mendeskripsikan sikap – sikap yang sesuai dengan kepribadian Indonesiaa.
3. Menyebutkan contoh pengaruh positif dari  globalisasi .
4. Menyebutkan contoh pengaruh negatif dari globalisasi.
5. Menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai
    dengan kepribadian Indonesia
Penerapan
Tetulis
Pengamatan -sikap .


Contoh Format Pengamatan Sikap .

No.
Aspek Yang Diamati

S
K
O
R



A
B
C
D
E
Jumlah
1
Memilih model pakaian
…….
……..
…….
…….
…….
…….
3
Menonton acara TV kesukaannya .
…….
……..
…….
…….
…….
…….
4
Kebiasaan/Sikap terhadap orang tua ketika akan berangkat ke sekolah dan pulang sekolah .
…….
……..
…….
…….
…….
…….
5
Turur kata dalam kehidupan sehari – hari .
…….
……..
…….
…….
…….
…….

Jumlah Nilai
…….
……..
…….
…….
…….
…….

Nilai Rata  rata
…….
……..
…….
…….
…….
…….

Keterangan Skor :
A ( 91 – 100 ) =   Selalu bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia
B ( 81 – 90 )  =   Kadang – kadang bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
C ( 71 – 80 )  =   Jarang sekali bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
D (61 – 70 )   =   Tidak pernah bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
E ( 51 – 60 )  =   Sikap dan perilakunya  tidak sopan


Mata Pelajaran : Seni dan Budaya (Seni Musik)
Kelas/Semester : IV/1
No.
Standar 1ompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek
Teknik Penilaian
1.
Mengekspresi diri melalui karya seni musik.
Menyiapkan permainan alat musik ritmis
Mendemonstrasikan bermain alat musik ritmis dengan teknik yang benar.
Seni Musik
Unjuk Kerja
Sikap
Mendemonstrasikan bermain  alat musik ritmis campuran.


Mendemonstrasikan bernyanyi dan bermain  alat musik ritmis.



No.
N a m a
Perilaku
Score
NIlai
Keterangan
Kedisiplinan
Tanggung Jawab
Berinisiatif
Kerjasama
Penuh Perhatian
1
Yuri MR
5
5
5
5
5
25
100
Sangat Baik
2
Refi MR
4
4
5
5
5
23
92
Sangat Baik
3
Yundi AM
5
5
4
4
4
22
88
Baik
4
Herlambang
3
3
3
2
3
11
44
Kurang
5










Keterangan.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = Cukup
4 = baik
5 = amat baik
Score maksimum  = 25.

Konversi Nilai    :   Score Yang didapat    X   100    =   N
                                               Score Maksimum

Keterangan diisi dengan kriteria.
1.    Nilai = 10 – 29. Sangat Kurang
2.    Nilai = 30 – 49. Kurang
3.    Nilai = 50 – 69. Cukup
4.    Nilai = 70 – 89. Baik
5.    Nilai = 90 – 100. Sangat  Baik.

b). Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban".

Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik.

Contoh :Guru melemparkan pertanyaan kepada murid – murid , “Apa yang harus kalian lakukan untuk menjaga ketertiban kelas kita ? “
Dari pertanyaan tersebut masing – masing peserta didik akan memberikan jawaban yang berwariasi baik dari segi jumlah maupun kualitas jawabannya .
Contoh penilaiannya :
1. Jika jawabannya lebih dari 5 dan berbobot diberi nilai 81-100
2. Jika jawabannya 3-4 diberi nilai 71 – 80
3. Jika jawabannya 2 – 3 diberi nilai 50 – 70
4. Jika tidak menjawab sama sekali diberi nilai 0

c). Laporan pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya. 

a.  Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

b.  Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal  tes tertulis, yaitu:
a). Soal dengan memilih jawaban  
·   pilihan ganda
·   dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
·   menjodohkan
b). Soal dengan mensuplai-jawaban.  
·   isian singkat atau melengkapi
·   uraian terbatas 
·   uraian obyektif / non obyektif
·   uraian terstruktur / nonterstruktur .

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas.

Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.

Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
·    materi, misalnya kesesuian soal dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;
·    konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
·    bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
·    kaidah penulisan , harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian .

Contoh Penilaian Tertulis:
Mata Pelajaran  : Matematika
Kelas/Semester           : II / 1

No
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Aspek
Tehnik
penilaian
1
Menggunakan pengukuran waktu , panjang , dan berat dalam pemecahan masalah.
Menggunakan alat ukur tidak baku dan baku (cm ,m) yang sering digunakan
·    Siswa menyebutkan macam-macam alat ukur panjang tidak baku dalam kehidupan sehari – hari ( jengkal , depa , langkah kaki dll).
·    Siswa dapat menggunakan alat ukur tidak baku ( jengkal , depa , pecak (panjang telapak kaki) langkah kaki dll)
·    Siswa menyebutkan  alat ukur baku (cm , m ) yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari- hari .
·    Siswa dapat menggunakan alat ukur baku Siswa dapat menggunakan alat ukur baku .
·    Siswa dapat menarik kesimpulan bahwa pengukuran dengan alat ukur tudak baku hasilnya berbeda.

Geometri dan pengukuran
·          Penilaian Kinerja
·          Test tertulis

 Contoh alat penilaian terlampir .

I.   Bentuk Piliahan Ganda
Berilah tanda silang pada huruf di depan jawaban yang paling tepat ! Skor : Setiap jawaban benar diberi nilai 1 .
1.    Yang termasuk alat ukur tidak baku yaitu ….
a. meter            b.centimeter                    c.jengkal
2.    Yang termasuk alat ukur baku ialah ….
a. cm                b. depa                           c.langkah kaki

I.   Bentuk Isian
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat ! Skor :Setiap jawaban benar diberi nilai 2.
1.    Satuan panjang Centimeter dan Meter adalah contoh alat ukur .......
2.    Satuan panjang langkah kaki , depa dan jengkal termasuk alat ukur ….
3.    Karena  menggunakan alat ukur tidak baku , maka hasil pengukurannya ….

Penilaian:
Nilai = Banyak jawaban benar
                                                     x 100
          Banyak soal

Mata Pelajaran  : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : IV / 2

No
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Aspek
Tehnik
penilaian
1
Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
Memberi contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya.
·      Siswa dapat menjelaskan pengertian globalisasi.
·      Siswa dapat memberikan salah satu contoh pengaruh positif globalisasi bidang komunikasi .
·      Siswa dapat memberikan salah satu contoh pengaruh negatif globalisasi bidang kebudayaan .
Globalisasi
·          Test tertulis
·          Pengamatan sikap
 Contoh alat penilaian terlampir .

Contoh Penilaian Tertulis
I.   Isilah titik – titik pada soal di bawah ini dengan jawaban singkat dan tepat !
1.    Pengaruh positif globalisasi di bidang komunikasi di lingkugan masyarakat misalnya ….
2.    Kecenderungan masyarakat menyukai jenis musik jaz termasuk pengaruh negatif globalisasi bidang ….
3.    Terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sikap kita seharusnya ….

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1.    Jelaskan  yang dimaksud dengan istilah globalisasi !
2.    Berikan tanggapan dan alasan terhadap  pernyataan di bawah ini ?
a.    Dengan globalisasi kitta semakin mudah menikmati siaran televisi luar negeri .
b.   Karena pengaruh globalisasi masyarakat cenderung bersikap konsumtif .
Penilaian:
Nilai = Banyak jawaban benar
                                                     x 100
          Banyak soal

Mata Pelajaran  : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester           : IV / 1

No
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Aspek
Tehnik
penilaian
1
Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup

Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan dilingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.
·      Mendeskripsikan urutan daur hidup hewan, misalnya kupu-kupu, nyamuk dan kecoa secara sederhana.
·      Menyimpulkan berdasarkan pengamatan bahwa tidak semua hewan berubah bentuk dengan cara yang sama.
·      Menyimpulkan bahwa berubahnya bentuk pada hewan menunjukkan adanya pertumbuhan.
·      Menyimpulkan hasil pengamatan daur hidup hewan yang dipeliharanya *)

Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
·  Jenis: ulangan
·  Bentuk:tes tertulis, penugasan.


Contoh  Penilaian
A. Penilaian penguasaan konsep
I.   Jawablah dengan singkat dan jelas
1.    Urutkan gambar-gambar berikut ini yang menunjukkan pertumbuhan insekta dengan cara memberi nomor di bawahnya.
a. Kupu-kupu

Gbr daun  dan Gbr.Kupu-kupu hinggapGbr.kepompongGbr.ulat memakan daun      
 telur kupu-kupu       di bunga
 

                                                                                                                                                                                                  b. Kecoa
 Gbr. Kecoa kecil               Gbr. Telur kecoa                    Gbr. Kecoa dewasa       
 


                                                                                                                                                               
2.    Pada tahap apa dalam daur hidup nyamuk hidup di air?
3.    Berapa hari perubahan dari telur menjadi kupu-kupu?
4.    Berapa hari dari ulat berubah menjadi kepompong dan kepompong menjadi kupu-kupu?
5.    Apakah semua hewan mengalami tahapan daur hidup yang sama?
6.    Berilah keterangan pada daur hidup nyamuk berikut ini.
                                    Gbr. Jentik-jentik

                     Gbr.telur nyamuk                  Gbr. Kepompong

                                          Gbr. Nyamuk

II. Silangilah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat.
1. Daur hidup nyamuk memerlukan  …   tahap.
a. satu                                c. tiga
b. dua                                 d. empat
2. Daur hidup kupu-kupu  memerlukan  …    tahap.
a. satu                                c. tiga
b. dua                                 d. empat
3.  Setelah telur kupu-kupu menetas kemudian berubah menjadi …
a. kupu-kupu                       b. kepompong
c. ulat                                 d. jentik-jentik
4. Perubahan bentuk pada hewan menunjukkan adanya …
 a. pertumbuhan                   b. perkembangbiakan
 c. aktivitas     hewan           d. persamaan hewan
Penilaian:
Nilai = Banyak jawaban benar
                                                     x 100
          Banyak soal


4.  Penilaian Proyek
a.  Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
·   Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
·   Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
·   Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa  petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

b.  Teknik  Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek:
Tugas :    lakukan penelitian sederhana  tentang kandungan yudium dalam garam yang beredar di masyarakat .





Contoh Penilaian Proyek:

Mata Pelajaran  : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester           : IV / 1

No
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Aspek
Tehnik
penilaian
1
Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup

Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan dilingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.
·     Mendeskripsikan urutan daur hidup hewan, misalnya kupu-kupu, nyamuk dan kecoa secara sederhana.
·     Menyimpulkan berdasarkan pengamatan bahwa tidak semua hewan berubah bentuk dengan cara yang sama.
·     Menyimpulkan bahwa berubahnya bentuk pada hewan menunjukkan adanya pertumbuhan.
·     Menyimpulkan hasil pengamatan daur hidup hewan yang dipeliharanya *)
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
·       Jenis: ulangan
·       Bentuk:tes tertulis, penugasan.


Penilaian Kinerja ilmiah
Aspek yang dinilai
Skor
B
C
K
Keterampilan
1. merencanakan penelitian



2. aktivitas pengamatan



3. menggambar hasil pengamatan



4. pembuatan catatan hasil pengamatan



5. pelaporan



Sikap



1. mampu bekerjasama



2. sistematis dalam mengerjakan tugas



3. mengerjakan tugas dengan serius



Keterangan:
B: skor 5; C: skor 3; K: skor 1


a.  Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.  Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
·   Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
·   Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
·   Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

b.  Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
·   Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
·   Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

a.  Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleg guru dan peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik  dan terus  melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
·        Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.
·        Saling percaya antara guru dan peserta didik
Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.
·   Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan
·   Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru
Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.
·   Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
·   Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
·   Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik.
·   Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.

b.  Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
·   Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
·   Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
·   Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
·   Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
·   Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan  sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
·   Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
·   Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
·   Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan  diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

7.  Penilaian Diri (self assessment)
a.  Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,  proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas,  misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik,  peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
·   dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
·   peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
·   dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.


b.  Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
·   Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
·   Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
·   Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
·   Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
·   Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
·   Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.

Contoh Penilaian Diri .
Mate Pelajaran                 : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester              : II / 2
Standar Kompetensi          : 4.Menampilkan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi Dasar             : 4.1 Mengenal nilai kejujuran , kedisiplinan ,
                                        senang bekerja dalam kehidupan sehari – hari.
Aspek                              : Penerapan .

PETUNJUK :
Isilah tabel di bawah ini dengan tanda ceklis (V) pada kolom yang sesuai
Dengan pernyataan sikapmu terhadap pernyataan pada kolom sebelumnya.

No
Aspek Penilaian/Kriteria
Selalu
Kadang-kadang
Tidak Pernah
A
Kejujuran .



1
Setiap hari berkata jujur kepada orang tua .



2
Mengembalikan uang kembalian belanja kepada orang tua .



3
Menyerahkan nilai ulangan di sekolah walaupun nilainya jelek.



4
Menyampaikan alasan yang benar ketika terlambat masuk kelas



B
Kedisiplinan



1
Datang ke sekolah tidak terlambat
Bahkan lebih awal.



2
Mengerjakan Tugas / PR sesuai dengan yang dujadwalkan.



3
Pulang sekolah langsung bermain dengan teman sebelum sampai ke rumah.



4
Mengerjakan ibadah tepat waktu.



Catatan :
Jika siswa memberikan jawaban tidak sesuai dengan kenyataan sehari-hari dari hasil pengamatan guru di sekolah, berarti siswa tersebut tingkat kejujurannya kurang .


B. PRINSIP – PRINSIP PENILAIAN KELAS I – III.
Beberapa prinsip penilaian UNTUK Kelas I – III antara lain :
1.    Prinsip integral dan komprehensif yakni penilaian dilakukan secara utuh dan menyeluruh terhadap semua aspek pembelajaran, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap/nilai.
2.    Prinsip kesinambungan yakni penilaian dilakukan secara berencana, terus-menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan tingkah laku siswa sebagai hasil dari kegiatan belajar. Untuk memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian harus sudah direncanakan bersamaan dengan kegiatan penyusunan program semester dan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun.
3.    Prinsip objektif  yakni penilaian dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang handal dan dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat menggambarkan kemampuan yang diukur.
  1. Mengingat bahwa peserta didik kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis.
  2. Kemampuan  membaca, menulis dan  berhitung  merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas I - III. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke tiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
  3. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator-indikator dari masing-masing kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
  4. Penilaian pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada hakekatnya merupakan kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah indikatornya yang dapat diukur dan diamati.
8.    Hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil keputusan.

Perlu dicatat bahwa satu jenis penilian tidak dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya. Untuk itu dalam pelaksanaan penilaian kelas guru diharapkan menggunakan beragam jenis penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik.


Sumber :  PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2006